Bagi para siswa pelatihan , teknisi asing dan teman-teman yang akan datang ke Jepang, mungkin merupakan hal sangat mengherankan dan baru ketika melihat perempuan dengan aman jalan sendirian pada malam hari, serta dimanapun bisa berfoto, ataupun banyaknya telepon umum dan mesin penjual otomatis yang terdapat di sudut-sudut kota dan sebagainya. Juga mengenai acara televisi, surat kabar dan isi berita media massa yang 'tidak biasa', yang mana hal ini tidak sedikit jumlahnya.
Dengan hal ini , Jepang merupakan negara yang bisa dikatakan aman, yang mana orang jepang menghormati hak azasi manusia dengan bebas. Namun di lain pihak, jumlah peraturan dalam masyarakat, peraturan mengenai kehidupan sehari-hari sangat banyak, yang mana orang Jepang mematuhi peraturan itu dengan kesadaran diri, dimana mereka memahami bahwa masyarakat itu dibentuk dari kesadaran setiap individu itu diperlukan
Bagi para siswa pelatihan , teknisi asing dan teman-teman yang sebelumnya hidup di kampung halaman dengan budaya, cuaca, kebiasaan hidup sehari-hari yang sama sekali berbeda dengan Jepang, ada peribahasa Jepang jaman dahulu "Gou ni iraba gou ni shitagae (Dimanapun anda tinggal, patuhilah peraturan yang ada. "Dimana bumi dipijak disitu langit dijunjung"). [Artinya jika seseorang tinggal daerah yang baru, maka patuhilah kebiasaan-kebiasaan daerah tersebut.
Di setiap daerah yang baru,selalu ada kebiasaan khusus maupun peraturan yang tidak tertulis yang perlu segera kita ketahui dan patuhi. Tetapi tidak seluruhnya kebiasaan dan peraturan tidak tertulis tersebut harus selalu di ikuti sama persis.. Untuk membedakannya, lebih baik pertimbangkanlah hal-hal berikut ini :
(1) Peraturan yang harus selalu dipatuhi.
(2) Peraturan dan kebiasaan yang bisa disesuaikan dengan waktu dan tempat.
(3)Peraturan yang paling tidak, harus dipahami tapi tidak selalu harus dipatuhi.
Peraturan yang harus selalu dipatuhi contohnya peraturan tentang keselamatan, peraturan cara membuang sampah. Tetapi contoh peraturan lain , pada saat makan harus selalu memakai sumpit, bukan merupakan peraturan. Cara makan adalah hal yang pribadi, jadi meskipun makan dengan tangan sesuai dengan kebiasaan di negeri asal diperbolehkan. Tapi pada saat bersama-sama makan di restoran dengan orang Jepang, alangkah lebih baik jika memakai sumpit.
Kebanyakan orang Jepang tidak begitu mengetahui tentang agama dan budaya makan. Banyak orang Jepang yang tidak tahu bahwa masyarakat yang memeluk agama Islam tidak boleh makan sosis daging babi. Oleh karen itu pada saat ditraktir orang Jepang misalnya, harus dijelaskan alasannya mengapa tidak diperbolehkan makan babi, sehingga orang jepang yang mentraktir kita tidak tersinggung.
Dengan berjalan waktu hidup di Jepang dengan masyarakat jepang yang memiliki kesadaran yang tinggi, kita akan mengetahui yang mana harus diikuti secara penuh dan yang mana tidak perlu diikuti secara penuh ,dengan alami akan mengetahuinya.
Oleh karena itu agar dapat hidup bersosalisasi dengan masyarakat di jepang kita wajib mencari informasi-informasi pendukung melaui artikel-artikel yang ada di internet atau mencari buku yang menjelaskan mengenai kehidupan di jepang
