Berkomunikasi di Jepang sangat dipengaruhi oleh norma sosial dan budaya yang kental, di mana kesopanan, keharmonisan, dan rasa hormat sangat dijaga. Berikut adalah beberapa kebiasaan dalam berkomunikasi di Jepang:
Menggunakan Bahasa yang Sopan (Keigo):
Di Jepang, ada berbagai tingkat bahasa, tergantung pada seberapa formal situasinya. Keigo (bahasa hormat) digunakan dalam percakapan dengan orang yang lebih tua atau yang memiliki posisi lebih tinggi. Ada tiga jenis keigo: sonkeigo (bahasa untuk menghormati lawan bicara), kenjougo (bahasa merendahkan diri), dan tehon-go (bahasa netral yang sopan).
Bungkukkan Kepala:
Bungkukkan kepala adalah cara yang umum untuk menunjukkan rasa hormat dalam percakapan. Semakin dalam bungkukan kepala, semakin tinggi tingkat rasa hormat yang diberikan.
Menghindari Konfrontasi Langsung:
Orang Jepang cenderung menghindari konfrontasi langsung dan lebih memilih untuk menyampaikan ketidaksetujuan atau kritik secara halus. Mereka lebih suka menjaga keharmonisan dan menghindari diskusi yang terlalu terbuka atau keras.
Menggunakan Tindak Lanjut Secara Formal:
Setelah pertemuan atau percakapan, orang Jepang sering mengirimkan ucapan terima kasih melalui email atau surat. Ini menunjukkan bahwa mereka menghargai waktu dan usaha orang lain.
Pemakaian Nama dengan Akhiran:
Menggunakan nama orang dengan akhiran yang sesuai seperti "-san" (untuk orang dewasa yang tidak terlalu dekat), "-sama" (lebih sopan), atau "-sensei" (untuk guru atau orang yang dihormati) sangat penting dalam komunikasi.
Menghindari Kontak Mata Terlalu Lama:
Kontak mata langsung terlalu lama dianggap tidak sopan atau menantang. Mereka lebih memilih kontak mata yang lembut dan tidak terlalu intens.
Pentingnya Waktu dan Ketepatan:
Ketepatan waktu sangat dihargai di Jepang. Datang terlambat untuk sebuah pertemuan dianggap sangat tidak sopan dan bisa merusak citra diri seseorang.
Menggunakan Gestur dengan Hati-hati:
Gestur tubuh juga penting dalam berkomunikasi. Menggunakan tangan untuk berbicara atau menunjukkan arah dianggap kasar. Selain itu, berbicara dengan suara keras atau tertawa terlalu keras dianggap tidak sopan.
Memberi dan Menerima Hadiah:
Memberi hadiah adalah bagian dari budaya komunikasi di Jepang, terutama saat berkunjung ke rumah seseorang atau ketika berterima kasih atas sesuatu. Ketika memberi hadiah, Anda harus memberikannya dengan kedua tangan dan sering kali tidak langsung membuka hadiah tersebut di depan orang yang memberi.
Menghindari Pembicaraan Tentang Uang atau Masalah Pribadi:
Pembicaraan tentang masalah uang, pendapatan, atau kehidupan pribadi dianggap tabu. Topik yang lebih aman untuk dibicarakan termasuk cuaca, makanan, atau kegiatan umum.
Budaya komunikasi di Jepang sangat mengutamakan rasa hormat dan keharmonisan, sehingga penting untuk memperhatikan kebiasaan-kebiasaan ini saat berinteraksi dengan orang Jepang.